Selasa, 05 Maret 2013

pemeriksaan hematologi

                 Macam-macam pemeriksaan hematologi
1. pemeriksaan darah rutin
    pemeriksaan darah rutin adalah beberapa macam pemeriksaan hematologi yang di anggap dasar atau atau awal dari pemeriksaan selanjutnya yang belum dapat di pakai untuk menegakkan diagnosa.
  • LED (laju endap darah) 
Metode : westergren
prinsip : Darah + antikoagulan Na.citrat 3,8 %, homogenkan. masukkan ke dalam pipet westergren selama 1 jam, kemudian baca lapisan plasma darah.
cara kerja :
  1.  ambil darah sebanyak 1,6 ml dengan menggunakan spuit
  2. tambahkan Na.citrat 3,8 %  sebanyak 0,4 ml. homogenkan.
  3. masukkan kedalam pipet westergren, letakkan secara vertikal biarkan selama 1 jam
  4. baca tinggi lapisan plasma.
nilai normal : 
laki - laki = 0-10 mm/jam
perempuan = 0-15 mm/jam
  • HB 
1. metode : sahli
prinsip : darah + larutan HCL 0,1 N akan terbentuk hematin asam yang berwarna coklat tua. warna tersebut di tambahkan aquadest, hingga warnaya sama dengan warna pada batang standart.
cara kerja :
  1. isi tabung sahli dengan larutan HCL 0,1 N sampai angka 2 g %.
  2. hisaplah darah dengan pipet sahli sampai tepat pada tanda 20 cmm/ 0,02 ml.
  3. bersihkan bagian luar pipet dengan kapas/tissue kering
  4. tiup darah dari pipet ke dalam larutan HCL 0,1 N dalam tabung sahli.
  5. bilas pipet sahli beberapa kali dengan larutan HCL dalam tabung sahli ( hisap dan tiup beberapa kali ).
  6. biarkan 10 menit untuk terbentuknya hematin asam yang sempurna.
  7. encerkan larutan hematin asam dengan aquadest tetes demi tetes sambil di aduk sampai warna larutan sama dengan warna batang standart.
  8. baca meniskus larutan pada tabung sahli (g% atau g/dl).
2. metode : cyanmethemoglobin
prinsip : semua bentuk HB kecuali sulfhemoglobin diubah menjadi methemoglobin dala larutan kalium ferisianida dan di ubah menjadi cyanmethemoglobin oleh larutan kalium sianida dan di baca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm.
cara kerja :
  1. kedalam tabung reaksi di masukkan 5,0 ml larutan drabkin.
  2. dengan pipet hemoglobin diambil 20 ml darah EDTA sebelah luar yang pipet di bersihkan, lalu darah itu di masukkan kedalam tabung kolori meter dengan membilasnya beberapa kali.
  3. campurlah isi tabung dengan membalikkannya beberapa kali, tindakan ini juga akan menyelenggarakan perubahan hemoglobin menjadi cyanmethemoglobin. diamkan selama 5 menit.
  4. bacalah dalam spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. sebagai blanko di gunakan larutan drabkin.
  5. kadar HB ditentukan dengan absorbasi cyanmethemoglobn atau di baca dari kurvesera.
nilai normal : 
laki - laki : 14-16 g/dl
perempuan : 12-14 g/dl
  • menghitung jumlah leukosit
 metode : improved neubauer
prinsip : darah diencerkan 20x dengan larutan pengencer yang mampu melisiskan sel eritrosit dan trombosit, sel leukosit di hitung di bawah mikroskop dengan lensa 10 x.
cara kerja : 
  1. darah di hisap sampai garis tanda 0,5 lalu hapus kelebihan darah,
  2. hisaplah larutan turk perlahan-lahan sampai garis tanda 11, tutup ujung pipet dengan jari, kemudian lepaskan karet penghisap. homogenkan.
  3. buang larutan 3-4 tetes, lalu teteskan ke dalam kamar hitung yang sudah terpasang deck glass.
  4. periksa di mikroskop lensa 10 x.
nilai normal : 4000-10.000/mm3 darah
  •  menghitung jenis leukosit 
nilai normal :
  1. basophil : 0-1 %
  2. eosinofil : 1-3%
  3. N.stab : 2-6%
  4. N. segmen : 50-70%
  5. lymposit : 20-40%
  6. monosit : 2-8 % 
2. pemeriksaan darah khusus
  • hitung jumlah eritrosit
  • HT
  • retikulosit
  • eosinophil
  • index eritrosit
  • evaluasi hapusan
3. faal hemostasis
  • trombosit
  • BT
  • CT
  • retraksi bekuan
  • PPT ( plasma protrombine time )
  • KPTT/APTT 
  • SPT ( serm protrombine time )
  • titer fibrinogen
4. pemeriksaan daya tahan osmotik
5. pemeriksaan golongan darah